Wednesday, January 11, 2012

Funny isn't it?

Funny how a $20 bill looks so big when you take it to Mosque, but so small when you take it to the market.

Funny how long it takes to do Zikr for an hour, but how quickly a team plays 60 minutes of basketball.

Funny how long a couple of hours spent at Mosque are, but how short they are when watching a movie.

Funny how we can't think of anything to say when we pray, but don't have difficulty thinking of things to talk about to a friend.

Funny how we get thrilled when a baseball game goes into extra innings, but we complain when a "Tarawikh" during Ramadhan is longer than the regular time.

Funny how hard it is to read a Para in the Quran, but how easy it is to read 100 pages of a best selling novel.

Funny how people want to get a front seat at any game or concert, but scramble to get a back row at mosque so that scramble out.

Funny how we need 2 or 3 weeks advance notice to fit a Mosque event into our schedule, but can adjust our schedule for other events at the last moment.

Funny how hard it is for people learn a simple Preaching well enough to tell others, but how simple it is for the same people to understand and repeat gossip.

Funny how we believe what the newspaper says, but question what the Quran says.

Funny how everyone wants to go to heaven provided they do not have to believe, or to think, or to say, or do anything.

Funny how you can send a thousand 'jokes' through email and they spread like wildfire, but when you start sending messages regarding the Lord, people think twice about sharing.

FUNNY, ISN'T IT?

Are you laughing?
Are you thinking?
Spread the Word and give thanks to Allah for He is good & Mercifull!



Tenanglah duhai hati ~~


Setiap hari kita ketawa. Setiap hari kita jumpa kawan. Setiap hari kita dapat apa yang kita nak.
Tapi..kenapa hati kita tak gembira?


Kita sembahyang setiap hari. Kita berdoa selalu pada Allah. Kita mintak sungguh-sungguh pada Allah. Tapi..kenapa susah sangat doa kita nak makbul? Sedangkan Allah ada berfirman. "Berdoalah pada Ku, nescaya akan Ku kabulkan...,"


Apa masalah kita?


Hati kita tak gembira sebab kita tak pernah bersyukur dengan apa yang kita ada. Kita tak pernah nak menghargai setiap nikmat yang kita dapat. Kita asyik memikirkan benda yang kita tak ada, sampai kita lupa melihat nikmat sekeliling kita.


Kita berdoa, tapi kenapa payah sangat doa kita Allah nak makbulkan?


Sebab kita asyik meminta pada Allah, tapi kita tak pernah mintak ampun pada Allah, sedangkan dosa-dosa kita terlampau banyak pada Allah. Alangkah tidak malunya kita. Kita merintih, kita merayu agar Allah makbulkan doa kita. Tapi, lepas kita dapat kesenangan kita lupa pada Allah, kita tak bersyukur pada Allah. Bila dah datang kesusahan, baru nak ingat Allah balik. Baru nak menangis, merintih..mintak Allah pandang kita. Macam mana Allah nak makbulkan doa kita?


Cuba kita renung diri kita. Cuba hitung, berapa kali kita sebut kalimah syukur dalam satu hari? Tak payah seminggu, cukuplah sehari sahaja. Berapa kali agaknya? Itupun kalau ada sebut la..


Pernah kita bangun malam, solat sunat...solat tahajud..solat taubat? Pernah? Ada...waktu zaman sekolah dulu. Itupun, lepas kene ketuk dengan warden, suruh bangun. Lepas tu...ada? Ada...time dah nak exam...waktu rasa result macam ada aura nak fail. Siap buat solat hajat lagi! Lepas dapat result tu, ada tak buat sujud syukur? Hmm...entah la, tak ingat pulak.


Hari-hari kita buat baik. Kita tolong orang. Kita sedekah dekat orang. Kita buat macam-macam. Tapi kenapa kita tak dapat nak rasa kemanisan setiap perbuatan yang kita lakukan tu? Hati kita tetap jugak tak tenang. Kenapa ye? Sebab dalam hati kita tak ada sifat ikhlas. Mulut cakap ikhlas, hati kata lain. Macam mana tu? Kita tolong orang sebab nak harapkan balasan. Nakkan pujian. Nakkan nama. Kita riak dengan setiap kebaikan yang kita buat. Macam mana hati nak tenang? Bila dapat kejayaan, kita bangga dengan apa yang kita ada. Mula nak menunjuk-nunjuk dekat orang. Sampai lupa siapa sebenarnya yang bagi kejayaan tu dekat kita.


Alangkah tidak malunya kita..., Allah ciptakan kita sebagai khalifah di bumi ni. Kitalah sebaik-baik kejadian yang Allah pernah ciptakan sehinggakan semua makhluk sujud pada bapa kita, Nabi Adam kecuali Iblis Laknatullah. Betapa Allah muliakan kejadian manusia. Tapi, kita sendiri tidak memelihara diri kita. Kita lupa tanggungjawab kita sebagai hamba. Kita lupa kepada yang mencipta diri kita. Bahkan, kita alpa dengan nikmat yang ada. Nabi Muhammad s.a.w, pada saat malaikat ingin mencabut nyawa Baginda, Baginda masih memikirkan umat-umatnya. Ummati! Ummati! Sampai begitu sekali sayang Rasulullah pada kita. Tapi kita....? Kita lupa pada Baginda Rasul. Berat benar lidah kita nak berselawat ke atas baginda. Macam mana hati kita nak tenang?
Lembutkanlah hati kita. Tundukkan lah diri kita pada Allah. Bersyukur dengan nikmat yang Allah pinjamkan pada kita. Semua itu tidak akan kekal. Bila-bila masa Allah boleh tarik balik semua itu. Ikhlas kan lah hati dalam setiap perkara yang kita buat.


Sesungguhnya, hanya Allah sahaja yang berkuasa menilai keikhlasan hati kita. Insya Allah, kita akan dapat merasai kelazatan halawatul iman itu sendiri. Tenanglah dikau wahai hati...


Himpunan Tazkirah

Why read the Qur’an when we do not understand arabic?


An old American Muslim lived on a farm in the mountains of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa was up early sitting at the kitchen table reading his Quran. His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in every way he could.


One day the grandson asked, “Grandpa! I try to read the Quran just like you but I don’t understand it, and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur’an do?”


The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied, “Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water. The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house. The grandfather laughed and said, “You’ll have to move a little faster next time,” and sent him back to the river with the basket to try again.


This time the boy ran faster, but again the basket was empty before he returned home. Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead.
The old man said, “I don’t want a bucket of water; I want a basket of water. You’re just aganot trying hard enough,” and he went out the door to watch the boy try in.


At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would leak out before he got back to the house. The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was again empty. Out of breath, he said, “See Grandpa, it’s useless!”
“So you think it is useless?” The old man said, “Look at the basket.”


The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different. It had been transformed from a dirty old coal basket and was now clean, inside and out. Son, that’s what happens when you read the Qur’an. You might not understand or remember everything, but when you read it, you will be changed, inside and out. That is the work of Allah in our lives.”


Himpunan Tazkirah